Minggu, 01 Juli 2012

Obrolan Kera Ideal II

Usaha saya menghindar dari Abdul Jalil pasca RTAR gagal sudah. Dia memergoki saya sedang bermain di rental PS langganan saya. Bukan apa-apa tetapi dia sedang gandrung membicarakan tentang terpilihnya ketua rayon baru. Topik yang sedang tidak ingin kubahas ditengah memanasnya iklim bola menjelang final Piala Eropa. ‘Ris, kertas itu tak lagi kosong, telah ada ketua terpilih yang mencatatkan namanya disana!’ sapanya bersemangat, ‘Iya, sudah tahu!’jawabku datar.

Dia membenarkan letak duduknya dan mendekat ’aku tahu mengapa Solechan bisa menang kemarin’ bisiknya berwibawa ala paranormal kondang Ki Joko Bodo. Kulirik sedikit wajah lugunya namun kuputuskan berdiam saja tak menanggapi. Karena kurang fokus sedikit saja, salah-salah kesebelasan Spanyol yang sedang kumainkan gagal mengalahkan kesebelasan Italia. ‘Kamu mau tahu tidak?!’ suara Abdul Jalil mulai meninggi.

‘Ini ada kaitannya dengan meningkatnya religiusitas kampus kita, tentang peraturan kewajiban Sholat Berjama’ah!’ tambahnya tak kalah lantang. ‘Aku sudah lama tak ke kampus Lil, Pasca PPL aku kan langsung KKN’ jawabku membela, Berharap dia mengurungkan niat membahas dan segera meninggalkanku sendiri, dan aku dapat melanjutkan permainan Spanyol melawan Italia di kaset WE terbaru edisi Piala Eropa 2012. ‘Yah, Itu titik persoalannya ris!’. Balasnya cepat.

            Sambil menekan tombol pause dan memesankan teh botol untuknya sebagai simbol perdamaian. Ku bertanya penasaran sekaligus heran ‘emang dimana letak keterkaitannya  sahabat?’. Dul Jalil mulai bersila dan menjawab dengan suara berat ‘Hmm..Begini Ris, Sholechan terpilih itu persis sesuai prediksi saya’ kini tangannya mulai memelintir janggutnya yang hanya tumbuh sekitar empat biji itu ‘Berdasarkan meditasi saya bersama Romo Junedo, jargon PMII; Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh dapat digunakan memperediksi ketua rayon baru’.

            ‘Dzikir yang diawali inisial D itu menunjuk kepada Dullah, Fikir dengan inisial F itu menunjuk Farid, sedangkan Amal Sholeh, A itu untuk Akhi, -Mal itu untuk Malikha, sedangkan yang terakhir itulah satria paningit, Sholeh menunjuk kepada Solechan’. jawabnya percaya diri.

 Jawaban itu kini betul-betul membuatku sakit kepala, bau kemenyan seakan merebak seantro ruangan menebarkan aroma mistis khas paranormal, ‘Sedangkan kaitan antara Sholat berjam’ah dengan KKN itu karena Sholeh (baca; Solechan) telah mengalahkankan Amal (baca; Akhi-Malikha), Lihat saja, Jama’ah yang hukumnya sunnah sekarang menjadi wajib dan kegiatan sosial harus terhenti menjelang Jama’ah’. ‘berarti pak Dekan lebih liberal dari Ulil Abshor Abdala donk, kan berani mengubah hukum Fiqih’ celetukku cengingisan.

            Setelah mendengarkan lama ramalan Dul Jalil, kini gantian kuteringat pada ramalan Ronggowarsito tentang bakal datanganya ratu adil yang tersandikan dalam kata NOTO NOGORO. Presiden Indonesia yang namanya tidak berakhiran dengan salah satu dari kata Noto Nogoro tak pernah menjabat presiden lebih dari lima tahun. Sebut saja Habibie, Gusdur, dan Megawati. Sedangkan SoekarNO, SoeharTO, dan YudhoyoNO yang berakhiran dengan salah satu dari kata Noto Nogoro masing-masing telah menjabat lebih dari lima tahun. ‘Ah, aku malah ikut-ikutan bicara mistis’ gerutuku sebal hari ini.

            Sambil menyodorkan stick PS kepada Jalil aku berusaha sebijak mungkin ’tidak penting siapa yang terpilih Lil, asal dia mampu membawa PMII kedepan lebih baik, maka dia wajib kita dukung bersama. ‘Oww begitu ya? Gumamnya, ‘Iya! Karena orang sukses itu selalu menghasilkan karya, sedangkan orang gagal menghasilkan alasan’.

          ‘Sudah-sudah, ayo kita bermain PS saja’ ajakku mengalihkan topik pembicaraan ‘aku kan tidak bisa bermain PS Ris!’. Protes Dul Jalil ‘Makanya kamu tak kasih Italia dan aku pegang Spanyol’ dan ‘Semoga Spanyol Juara malam ini’ batinku sembari menunggu final Piala Eropa malam nanti, Semoga!